Sungai Penuh, Warta Satu – Pemerintah Desa Paling Serumpun, Kecamatan Hamparan Rawang, Kota Sungai Penuh, terus menggencarkan pembangunan infrastruktur demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu upaya terbaru adalah pembangunan tembok penahan air yang bertujuan mengurangi risiko banjir serta memperluas akses jalan di wilayah tersebut.
Tembok penahan ini dibangun sepanjang aliran sungai dalam desa Paling Serumpun guna menahan banjir dan sekaligus difungsikan sebagai batas pelebaran jalan desa. Sebelumnya, akses jalan yang sempit hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Kondisi ini menyulitkan warga yang hendak membangun rumah karena harus mengangkut material bangunan secara manual menggunakan gerobak.
Dengan pelebaran jalan yang kini dapat dilalui kendaraan roda empat, proses distribusi material bangunan menjadi lebih mudah dan efisien. Pemerintah desa berharap hal ini dapat mendorong percepatan pembangunan pemukiman dan menggerakkan roda perekonomian warga setempat.
Kepala Desa Paling Serumpun, Nodi Saputra, saat diwawancarai oleh Warta Satu, menjelaskan bahwa pembangunan tembok penahan tersebut merupakan bagian dari prioritas kerja pemerintah desa dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kami memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhan warga. Tembok penahan ini tidak hanya untuk mengatasi banjir yang sering melanda saat musim hujan, tapi juga sebagai langkah strategis memperlebar jalan desa. Kami ingin pembangunan ini bermanfaat dalam jangka panjang, dan menjadi bagian dari dukungan kami terhadap program pembangunan Kota Sungai Penuh, khususnya dalam pengelolaan kawasan rawan banjir,” ujar Nodi.
Lebih lanjut, Nodi menjelaskan bahwa proyek pembangunan tembok penahan ini telah dimulai sejak tahun 2024 dan direncanakan selesai hingga perbatasan Desa Tanjung pada tahun 2026.
“Tembok penahan air ini kami mulai bangun pada 2024 menggunakan Dana Desa. Tahun tersebut kami selesaikan sepanjang 220 meter. Pada 2025 ini sedang kami lanjutkan sepanjang 120 meter, dan ditargetkan tuntas hingga perbatasan Desa Tanjung pada 2026,” tambahnya.
Masyarakat Desa Paling Serumpun menyambut baik pembangunan tembok penahan tersebut. Mereka menilai pembangunan ini sangat membantu aktivitas sehari-hari, terutama dalam mobilisasi barang dan meningkatkan akses antarwilayah di desa
0 Komentar