Sungai Penuh, Warta Satu – SMP Negeri 1 Sungai Penuh mencatat prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai salah satu locus penilaian Adipura di Kota Sungai Penuh. Keberhasilan ini tak lepas dari kepemimpinan Kepala Sekolah Gopi Indra yang konsisten menanamkan budaya kebersihan dan pengelolaan sampah berkelanjutan di lingkungan sekolah.
SMPN 1 Sungai Penuh sama sekali tidak membuang sampah ke TPS3R yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup. Seluruh sampah yang dihasilkan berhasil dikelola secara mandiri di dalam sekolah. Sistem ini dilakukan dengan pemilahan sampah organik dan nonorganik yang kemudian dimanfaatkan sesuai jenisnya.
Sampah organik dikumpulkan lalu difermentasi menjadi pupuk kompos. Sementara sampah nonorganik, seperti botol plastik, kardus, dan kaleng, dipilah dan dikumpulkan di Bank Sampah sekolah untuk kemudian dijual ke pengepul. Dari hasil itu, sekolah tidak hanya menjaga kebersihan, tetapi juga memperoleh nilai ekonomis. Adapun sampah yang tidak bisa dimanfaatkan kembali, dikelola dengan cara dibakar sehingga tidak meninggalkan residu.
Kepala SMPN 1 Sungai Penuh, Gopi Indra, menegaskan bahwa sekolahnya berkomitmen mendukung program pemerintah dalam menjaga kebersihan kota.
“Kami memprioritaskan kebersihan. Semua sampah di sekolah habis dikelola di sini. Yang bisa dijadikan pupuk, kita fermentasi. Yang punya nilai jual, kita kumpulkan di Bank Sampah. Dan yang tidak bisa dimanfaatkan, kita bakar. Jadi, sekolah ini tidak membuang sampah keluar,” ungkapnya.
Moto “Bijak dan Peduli”
Dengan mengusung moto “Bijak dan Peduli”, seluruh warga sekolah – mulai dari guru, staf, hingga siswa – dilibatkan aktif dalam program pengelolaan sampah. Edukasi tentang pemilahan sampah dan penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dilakukan secara rutin.
Sejumlah inovasi kreatif lahir dari tangan-tangan warga sekolah, antara lain:
- Ecobrik dari botol plastik bekas yang disusun menjadi merk sekolah, pagar taman, hingga hiasan ruangan.
- Ban bekas disulap menjadi bangku dan meja di koridor kelas.
- Batok kelapa dijadikan pot bunga.
- Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos untuk taman sekolah.
- Sampah bernilai ekonomi dipilah dan dijual melalui Bank Sampah sekolah.
Selain itu, kegiatan Jumat Bersih dan lomba kebersihan antar kelas rutin digelar untuk menumbuhkan kebiasaan positif. Dengan cara ini, SMPN 1 tidak hanya sukses menjaga lingkungan, tetapi juga membentuk karakter siswa agar peduli terhadap bumi.
Ciptakan Generasi Cerdas dan Peduli Lingkungan
SMPN 1 Sungai Penuh membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya sebatas akademik, melainkan juga mencetak generasi yang peduli lingkungan. Program pengelolaan sampah yang terintegrasi ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam mendukung terciptanya kota bersih dan berkelanjutan.
“Perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Masa depan bumi ada di tangan generasi muda yang bijak dan peduli,” tegas Gopi Indra.
Dengan pencapaian ini, SMP Negeri 1 Sungai Penuh layak menjadi contoh sekolah ramah lingkungan sekaligus aset penting dalam mendukung Kota Sungai Penuh menuju predikat Adipura.
0 Komentar