Ticker

6/recent/ticker-posts

100 Hari Kerja Wako Alfin: Masih Bingung, Visi-Misi Belum Terlaksana

Sungai Penuh, Warta Satu – Seratus hari pertama kepemimpinan kepala daerah umumnya menjadi momentum strategis untuk merealisasikan visi dan misi yang dijanjikan saat kampanye. Masa ini juga menjadi panggung awal untuk menampilkan gebrakan, inovasi, dan efektivitas dalam mengelola pemerintahan.

Namun, hal tersebut belum tampak dalam kepemimpinan Wali Kota Sungai Penuh, Alfin. Program-program prioritas yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat seperti penataan pasar, pengelolaan parkir, penanganan sampah, peningkatan pelayanan publik, dan pengendalian banjir belum menunjukkan perubahan signifikan. Banyak pihak menilai, roda pemerintahan masih berjalan seperti era sebelumnya.

Salah satu program yang dijalankan saat ini, yakni pengelolaan sampah melalui skema TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle), merupakan kelanjutan dari kebijakan Wali Kota sebelumnya, Ahmadi Zubir. Padahal, saat masa kampanye, Wako Alfin sempat mengkritik tajam kondisi Kota Sungai Penuh, menyebut kota ini sedang "Sungaipwnuh saat ini tidak sedang baik-baik saja", dan menyatakan akan membawa perubahan besar.

Dalam debat kandidat pada 16 November 2024 lalu di Hotel Mahkota, Alfin memaparkan visi besar bertajuk Sungai Penuh Maju dan Sungai Penuh Unggul. Beberapa program unggulan yang dijanjikan antara lain revitalisasi pasar rakyat, pengembangan UMKM dan industri olahan, koperasi, pariwisata, pertanian, serta penyediaan ruang kreatif bagi generasi muda. Di bidang pendidikan, ia menjanjikan beasiswa, seragam sekolah gratis, peningkatan kompetensi guru, dan penguatan kurikulum keagamaan. Selain itu, penanganan banjir dan sampah secara terpadu juga menjadi bagian dari prioritasnya.

Namun, hampir memasuki hari ke-100 masa kepemimpinannya, belum terlihat implementasi konkret dari program-program tersebut. Wako Alfin justru dinilai masih disibukkan dengan rapat-rapat internal bersama jajaran, tanpa langkah nyata yang dirasakan masyarakat.

Seorang warga Kota Sungai Penuh yang enggan disebutkan namanya menyampaikan keprihatinannya. "Wako Alfin tampak kebingungan. Program-program andalan belum dijalankan. Selama 100 hari ini, yang dilakukan justru melanjutkan program sebelumnya, seperti TPS3R," ujar sumber tersebut.

Ia menambahkan, mestinya Wako Alfin mulai merealisasikan sebagian visi-misi sebagai pondasi awal pemerintahannya. “Kalau TPS3R dioptimalkan tahun ini, itu memang wajar. Karena tahun ini peralatannya sudah lengkap, ada tambahan mesin juga. Tapi masyarakat menunggu gebrakan lain yang lebih menyentuh langsung kebutuhan mereka,” pungkasnya.

Kritikan Warga kota Sungaipenuh ini di harapkan jadi semangat wako Alfin dan jajarannya untuk lebih memajukan Kota  Sungaipenuh

Posting Komentar

0 Komentar