Ticker

6/recent/ticker-posts

Sanggar Salurain Mudea: Gerakan Budaya Muda Penjaga Tradisi Kerinci

Sungai Penuh, Warta Satu – Tahun 2025 menjadi saksi lahirnya sebuah gerakan budaya baru di bumi Kerinci dan Sungai Penuh. Dari semangat anak-anak muda yang menolak melihat warisan leluhur terkubur oleh arus modernisasi, berdirilah Sanggar Seni Salurain Mudea — wadah kreatif yang lahir dari tekad untuk melestarikan budaya lokal melalui karya.

Nama Salurain Mudea bukan sekadar identitas, tetapi simbol harapan agar generasi muda beriringan menjaga, merawat, dan menghidupkan kembali seni tradisi yang pernah jaya di tanah kelahiran mereka.

Tujuan sanggar ini sederhana namun mulia: mengajak generasi muda tidak hanya mengenal budayanya, tetapi juga menjadi bagian aktif dalam pelestariannya. Mulai dari seni tari tradisional, musik daerah, teater rakyat, hingga pantun adat Kerinci — semuanya dipelajari, diolah, dan ditampilkan agar terus hidup di tengah masyarakat.

Yang membuat Sanggar Salurain Mudea menarik adalah energi kebersamaan dan semangat moral yang mereka bangun. Mayoritas anggotanya adalah anak muda yang sebelumnya jauh dari dunia adat, kini menjadikan budaya sebagai gaya hidup yang membanggakan. Mereka berlatih bukan semata untuk tampil di panggung, melainkan untuk merawat jati diri dan membuktikan bahwa budaya adalah akar yang harus dijaga di tengah gempuran modernitas.

Selain menjadi wadah seni, sanggar ini juga menjadi ruang aman bagi anak muda untuk berekspresi dan berkarakter. Di sini mereka belajar disiplin, tanggung jawab, kerja sama, serta makna kebanggaan terhadap tanah leluhur.

Pertunjukan demi pertunjukan yang mereka tampilkan bukan sekadar hiburan, tetapi pesan moral bahwa budaya tidak boleh hilang, harus terus bertahan dan diwariskan dengan kesadaran bersama.

Dengan semangat “Beriringan Melestarikan Budaya”, Sanggar Salurain Mudea hadir bukan hanya sebagai kelompok seni, tetapi juga gerakan kultural anak muda yang menjembatani masa lalu dan masa depan. Keyakinan tumbuh bahwa budaya Kerinci dan Sungai Penuh akan tetap bersinar, selama masih ada generasi muda yang peduli dan mau bergerak.

Tak hanya fokus pada seni, sanggar ini juga menjunjung tinggi nilai moral dan etika sosial. Sejak berdiri, mereka menerapkan aturan tegas:

  • Anggota dilarang keras mengonsumsi alkohol, narkotika, atau terlibat dalam dunia malam.
  • Segala bentuk tindakan kriminal menjadi pantangan utama.
  • Khusus bagi anggota perempuan, merokok juga dilarang keras sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi muda yang berakhlak, kreatif, dan cinta lingkungan.

Dengan prinsip tersebut, Sanggar Seni Salurain Mudea tidak hanya menumbuhkan seniman muda berbakat, tetapi juga melahirkan generasi berkarakter yang mencintai budaya, menjaga moral, dan menatap masa depan dengan kebanggaan pada akar tradisi.


Posting Komentar

0 Komentar