Sungai Penuh, wartasatu.info – Proses pembongkaran Pasar Beringin Kota Sungai Penuh yang berlangsung beberapa hari terakhir mulai menuai sorotan. Pembongkaran yang dimulai dari bagian atap bangunan itu diduga tidak diawasi secara ketat, sehingga sejumlah material hasil bongkaran, terutama atap seng, disebut-sebut banyak yang berpindah tangan.
Beruntung, aksi pengambilan material sempat dicegah oleh Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Sungai Penuh, Dede, yang kebetulan berada di lokasi saat kejadian.
“Itu mau dibawa ke mana?” tanya Dede kepada seseorang yang tampak membawa lembaran seng. Orang tersebut menjawab hendak membawanya pulang. Namun, Dede langsung menegaskan bahwa material hasil bongkaran tidak boleh dibawa pulang dan harus dikumpulkan terlebih dahulu.
Pantauan wartasatu.info di lapangan, terlihat sejumlah atap seng hasil bongkaran telah diikat dan dikumpulkan di sekitar area WC Lapangan Merdeka. Namun, dugaan adanya atap yang sudah terlanjur hilang tetap menjadi pembicaraan warga.
Salah seorang warga, Budi, menilai lemahnya pengawasan menjadi penyebab utama terjadinya dugaan kehilangan material.
“Seharusnya pihak aset meminta bantuan Satpol PP untuk menjaga lokasi pembongkaran. Kalau dibiarkan seperti ini, rawan hilang. Ini baru atap, nanti kalau pembongkaran kayu dimulai, bisa-bisa material kayu juga ikut raib,” ujar Budi.
Warga berharap Pemerintah Kota Sungai Penuh melalui instansi terkait dapat memperketat pengawasan agar seluruh material bekas bangunan pasar tetap terdata dan aman hingga proses pembongkaran selesai.
Sementara kepala bidang aset Kota Sungai Penuh, Agus, saat di hubungi wartasatu.info lewat telpon tidak ada mengangkat, walaupun telah berdering tanda masuk
.jpeg)
0 Komentar