Kerinci, Warta Satu – Pemasangan gorong-gorong oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) di wilayah Birun, perbatasan dengan Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Rabu (3/9/2025), menuai keluhan keras dari masyarakat.
Pasalnya, pihak pelaksana pekerjaan menutup seluruh badan jalan nasional sehingga arus lalu lintas terhenti total. Kendaraan roda dua maupun roda empat terpaksa menunggu lebih dari tiga jam, menyebabkan kerugian besar bagi pengguna jalan.
Seorang pengendara mobil menyayangkan cara kerja BBPJN yang dianggap tidak profesional.
“Kami menyesalkan penutupan jalan umum nasional ini oleh pihak balai. Seharusnya pemasangan gorong-gorong bisa dilakukan setengah badan jalan dulu, sehingga kendaraan tetap bisa lewat bergantian. Tapi ini dibongkar habis, akhirnya antrean kendaraan mengular hingga kiloan meter dan menunggu lebih dari tiga jam,” ungkap salah seorang pengendara yang terjebak macet.
Kondisi ini bukan hanya merugikan pengguna jalan biasa, tetapi juga berdampak besar bagi sopir angkutan barang. Banyak mobil pengangkut sayuran dari Kerinci terjebak dalam antrean panjang. Akibatnya, sayuran yang seharusnya segera sampai ke pasar menjadi terlambat, bahkan terancam mengalami kerusakan karena terlalu lama berada di jalan.
Warga menilai penutupan total jalan nasional tersebut merupakan bentuk kelalaian pihak BBPJN yang tidak memperhitungkan dampak sosial-ekonomi bagi masyarakat. Dengan status jalan sebagai jalur utama lintas Kerinci–Sungai Penuh, seharusnya ada manajemen lalu lintas yang lebih baik, bukan menutup penuh jalan tanpa solusi alternatif.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional belum memberikan tanggapan terkait keluhan masyarakat atas penutupan jalan yang merugikan banyak pihak ini.
0 Komentar