Setelah Warta Satu mengumpulkan beberapa informasi, penjaringan dilakukan dalam rapat DPC PDI Perjuangan Kota Sungai Penuh pada 31 Agustus 2025, yang dipimpin oleh Edison, Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPD PDI Perjuangan Jambi. Dalam rapat tersebut, seluruh PAC PDI Perjuangan Kota Sungai Penuh hanya mengusulkan satu nama, yakni Hardizal.
Namun, Edison dalam sambutannya menegaskan bahwa mekanisme penjaringan mensyaratkan minimal tiga nama calon ketua untuk diajukan ke DPP. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar, seolah di Kota Sungai Penuh tidak ada kader lain yang dianggap layak diusulkan.
Bahkan, menurut informasi yang diterima Warta Satu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Sungai Penuh, Handoko, sempat mendapat telepon dari DPP PDI Perjuangan. DPP mempertanyakan mengapa hanya satu nama yang diajukan dari Sungai Penuh, berbeda dengan Kabupaten Kerinci yang justru lebih demokratis dengan 11 nama calon ketua yang diusulkan oleh PAC.
Terbaru, dinamika internal PDI Perjuangan Kota Sungai Penuh berkembang. Usulan calon ketua kini tidak lagi satu, melainkan dua nama: Hardizal dan Nurhadia. Perubahan ini diharapkan dapat menjawab kritikan publik, walaupun belum memenuhi unsur mekanisme persyaratan partai minimal tiga nama dalam proses seleksi kepemimpinan DPC PDI Perjuangan Kota Sungai Penuh.
.jpeg)
0 Komentar