Jakarta, Warta Satu – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Edi Purwanto, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap persoalan serius di sektor pertanian dan lingkungan hidup yang tengah melanda Provinsi Jambi. Ia mendesak pemerintah pusat agar segera turun tangan menangani permasalahan yang dinilai berdampak langsung terhadap ketahanan pangan dan ekosistem daerah.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kamis (17/7/2025), Edi menyoroti kondisi memprihatinkan yang terjadi di Kota Sungai Penuh.
“Di Kota Sungai Penuh terdapat sekitar 3.000 hektare sawah yang kini tidak lagi bisa difungsikan karena terendam air. Padahal, dulunya kawasan ini merupakan lahan produktif penghasil padi. Kini berubah menjadi lokasi warga mencari ikan,” ungkap Edi Purwanto.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah berupaya mengatasi persoalan tersebut melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Namun, keterbatasan anggaran menjadi hambatan utama.
“Normalisasi lahan dan saluran air membutuhkan biaya hingga miliaran rupiah, yang jelas terlalu berat untuk ditanggung oleh APBD,” tegasnya.
Tak hanya soal pertanian, Edi juga menyoroti kondisi Sungai Batanghari yang mengalami pendangkalan dan abrasi cukup parah. Ia menilai, jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak lingkungan dan sosial yang lebih luas.
“Pemerintah pusat perlu memberikan perhatian lebih kepada daerah-daerah seperti Sungai Penuh dan wilayah sekitar Sungai Batanghari. Potensi pertanian dan sumber daya alam di sana sangat besar dan bisa menopang ketahanan pangan nasional serta upaya konservasi lingkungan,” ujar Anggota Komisi V DPR RI itu.
Edi berharap, hasil RDP tersebut bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian PUPR dengan program konkret yang menyasar perbaikan infrastruktur irigasi, normalisasi sungai, dan perlindungan lingkungan di Jambi.
Jika Anda ingin dibuatkan versi untuk media cetak, siaran pers resmi, atau infografik pendukung, silakan beri tahu.
0 Komentar