Sungaipenuh, Warta Kota – Permasalahan pengelolaan sampah di Kota Sungaipenuh kian memprihatinkan. Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) yang berlokasi di Renah Padang Tinggi (RPT), Desa Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bungkal, dinilai tidak lagi layak digunakan.
Kondisi ini terbukti setiap kali hujan deras turun, sampah dari TPAS RPT terbawa arus dan mencemari lingkungan sekitarnya. Tumpukan sampah yang hanyut itu bahkan kerap memenuhi ruas jalan nasional Sungaipenuh–Tapan, mengganggu aktivitas lalu lintas dan membahayakan keselamatan warga. Salah satu insiden terbaru bahkan menunjukkan sebuah mobil terseret derasnya arus yang dipenuhi sampah hingga ke sungai.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi warga Desa Sungai Ning. Sungai yang melintasi wilayah mereka menjadi jalur utama aliran limbah tersebut. Padahal, sungai itu merupakan sumber air penting yang dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi, hingga konsumsi. Kekhawatiran akan potensi munculnya penyakit akibat kontaminasi limbah sampah pun semakin meningkat.
Deki Hamdani, seorang tokoh pemuda Desa Sungai Ning, mengungkapkan keresahan warga atas dampak buruk TPAS tersebut.
"Setiap hujan datang, kami tidak bisa tidur nyenyak. Kami takut sampah dari TPAS longsor dan masuk ke sungai. Sungai itu mengalir ke desa kami dan dimanfaatkan untuk minum, mandi, serta mencuci. Kami, warga Sungai Ning, meminta Pemkot Sungaipenuh segera menutup TPAS di RPT," ujar Deki kepada Warta Kota.
Warga berharap pemerintah kota segera mengambil tindakan konkret sebelum bencana lingkungan yang lebih besar terjadi.
0 Komentar